Dalam upaya mengembangkan kurikulum program studi (prodi) guna menghasilkan lulusan yang berkualitas, STIMI Handayani denpasar menggelar Lokakarya Pengembangan Kurikulum Prodi S-1 Manajemen dan D-3 Kesekretariatan, Jumat (20/4) kemarin.
Lokakarya dihadiri Ketua Ikatan Alumni STIMI Handayani (Ikamida) Drs. Tjokorda Gde Putra Sukawati dan anggota, Ketua Yayasan Pendidikan STIMI Handayani Denpasar Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, S.H., M.H., Ketua STIMI Handayani Denpasar Dr. Ida Bagus Gede Udiyana, S.E., M.Si., Ak. serta seluruh dosen dan mahasiswa dilingkungan STIMI Handayani Denpasar.
Ketua Yayasan Pendidikan Handayani Denpasar Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, S.H., M.H. mengatakan, lembaga pendidikan yang berkualitas bukan dilihat dari megahnya gedung dan banyaknya prodi yang dimiliki, namun bagaimana kurikulum yang diberlakukan mempunyai bobot yang sesuai perkembangan zaman dan sesuai kebutuhan lapangan pekerjaan. Sebab, pada dasarnya yang "dijual" perguruan tinggi adalah kurikulumnya.
"STIMI Handayani secara periodik dan rutin melakukan updating kurikulum. Sebab, perguruan tinggi yang terlambat memutakhirkan kurikulum akan tertinggal. Apalagi masyarakat tidak hanya melihat perguruan tinggi sebatas kemegahannya saja, tetapi substansi dan esensi perguruan tinggi adalah kurikulumnya," tandas Dr. Radendra.
Dengan Penyempurnaan ini diharapkan Kurikulum STIMI Handayani Denpasar lebih responsif, antisipatif dan tidak ketinggalan zaman. Akhirnya masyarakat menjadi lebih percaya lagi kepada STIMI Handayani Denpasar yang komit terhadap kualitas. "Sesuai visi kami menjadi perguruan tinggi terpercaya, tentu harus menghasilkan lulusan berkualitas dan kompetitif," tukasnya.
Sementara itu, Ketua STIMI Handayani Denpasar Dr. Ida Bagus Gede Udiyana, S.E., M.Si., Ak. menyatakan, permasalahan yang dihadapi perguruan tinggi saat ini adalah link and match antara kebutuhan kerja dan output yang dihasilkan. Banyak perguruan tinggi, utamanya perguruan tinggi swasta (PTS) menghasilkan lulusan yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini disebabkan kurikulum yang diberlakukan di PTS tersebut tidak disesuaikan dengan lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh industri. Oleh karena itu, PTS sangat penting untuk meng-update dan mengembangkan kurikulumnya agar lulusan yang dihasilkan match dengan lapangan pekerjaan. "Inilah tujuan kami melakukan lokakaryapengembangan kurikulum di STIMI Handayani Denpasar, sehingga output yang kami hasilkan match dengan dunia kerja. Jadi, link and match itu berjalan dengan baik," ujarnya.
Pihaknya berharap dengan pengembangan kurikulum ini, daya saing STIMI Handayani Denpasar meningkat dan lulusan yang dihasilkan bisa merebut peluang kerja yang dibutuhkan industri. Apalagi pengembangan kurikulum ini disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan memasukkan nilai-nilai kearifan lokal Bali. Jadi, nilai budaya yang merupakan roh pariwisata Bali bisa matching di dalam mata kuliah di dua prodi yang ada di STIMI Handayani Denpasar. (Bali Post Sabtu, 21 April 2018)
"STIMI Handayani secara periodik dan rutin melakukan updating kurikulum. Sebab, perguruan tinggi yang terlambat memutakhirkan kurikulum akan tertinggal. Apalagi masyarakat tidak hanya melihat perguruan tinggi sebatas kemegahannya saja, tetapi substansi dan esensi perguruan tinggi adalah kurikulumnya," tandas Dr. Radendra.
Dengan Penyempurnaan ini diharapkan Kurikulum STIMI Handayani Denpasar lebih responsif, antisipatif dan tidak ketinggalan zaman. Akhirnya masyarakat menjadi lebih percaya lagi kepada STIMI Handayani Denpasar yang komit terhadap kualitas. "Sesuai visi kami menjadi perguruan tinggi terpercaya, tentu harus menghasilkan lulusan berkualitas dan kompetitif," tukasnya.
Sementara itu, Ketua STIMI Handayani Denpasar Dr. Ida Bagus Gede Udiyana, S.E., M.Si., Ak. menyatakan, permasalahan yang dihadapi perguruan tinggi saat ini adalah link and match antara kebutuhan kerja dan output yang dihasilkan. Banyak perguruan tinggi, utamanya perguruan tinggi swasta (PTS) menghasilkan lulusan yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini disebabkan kurikulum yang diberlakukan di PTS tersebut tidak disesuaikan dengan lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh industri. Oleh karena itu, PTS sangat penting untuk meng-update dan mengembangkan kurikulumnya agar lulusan yang dihasilkan match dengan lapangan pekerjaan. "Inilah tujuan kami melakukan lokakaryapengembangan kurikulum di STIMI Handayani Denpasar, sehingga output yang kami hasilkan match dengan dunia kerja. Jadi, link and match itu berjalan dengan baik," ujarnya.
Pihaknya berharap dengan pengembangan kurikulum ini, daya saing STIMI Handayani Denpasar meningkat dan lulusan yang dihasilkan bisa merebut peluang kerja yang dibutuhkan industri. Apalagi pengembangan kurikulum ini disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan memasukkan nilai-nilai kearifan lokal Bali. Jadi, nilai budaya yang merupakan roh pariwisata Bali bisa matching di dalam mata kuliah di dua prodi yang ada di STIMI Handayani Denpasar. (Bali Post Sabtu, 21 April 2018)